Sekelompok orang itu duduk di tempat yang sepi, tidak terasa mengganggu oleh teman-teman asrama, duduk saling berhadapan di suatu tempat, itupun sambil minum esxtrajoss susu. Menikmati Esxtrajoss susu dari sinilah yang kita dapat semangat tuk membicarakan cerita bersifat interen. seorang Kaka senior menceritakan dalam hal membagi pengetahuan yang dia sudah miliki. Yang dia punya pengetahuan berdasarkan, pengalaman, ide dan gagasan serta dari imajinasi. Dia berbagi karena kepedulian, dia kepada kami maka bercerita bersama kami para adik-adik junior yang ada. Kami kaka_beradik saking menyapa duduk mendengarkan apa yang di diskusikan oleh Kaka senior bersama sama dari tempat di asrama Nabire kamkei di bawah pohon nangka.
Salah satu dari kami adik junior menyatakan bahwa siapa dia yang main handphone di tangan matikan/ dimatikan. Nyalakanlah usai pertemuan kami ini, sebab di pertengahan diskusi mengalahkan headphone adalah merundung ke fokuskan, walau hanya SMS. What App mulai mengeluarkan nada dering yang bertanda pesan WhatsApp masuk. Mulai terbaca di aplikasi Wattsaap berdering bersama dan lagi para mahasiswa duduk ikut diskusi, buka lalu adik laki-laki membaca informasi. Adik laki laki tiba raut cerah nampak setelah informasi pengiriman dilihat dari teman sekolah.
Waktu terus berputar menunjukan realitas nyatakan sore dengan jangkrik, Kaka laki-laki tanya bersama adik laki-laki hore kamu senang sekali, kamu dapat informasi dari siapa. Menjawab dari adik laki-laki tadi pada saat rapat. Kaka saya mendengar informasi senang. besok di sekolah libur tanggal merah, Kaka laki-laki marah kepada adik, besok kamu libur tidak boleh keluar tampah tujuan, hari liburan waktu untuk belajar, saya meminta besok adik adik tidak ada satu orang punggung keluar dari asrama.
Kaka laki-laki sudah tiba di kota studi Jayapura mengenakan pesawat terbang Ama berwarna putih cemerlang dan adik laki-laki menunggu tanya bersama Kaka laki laki senior. Waktu baru sampai di kota studi Jayapura, Kaka sudah memiliki motor baru,, pembelian orang tua. Waktu itu” tidak pernah istirahat di rumah, setiap hari keluar tampa tujuan. Akhirnya kaka dapat tabrak di perjalanan, disitu baru Kaka tahu. Waktu itu saya tidak tahu namanya hidup dunia menderita. Ketiga saya dapat tabrak lalu tahu, dalam kehidupan dunia ada penderitaan
Ketampangan Kaka laki laki memang menontonkan oleh para mereka untuk dapat membicarakan pengalaman adalah harapan yang selalu bercumbu dalam bias. Peka dan saling baku kasih tahu kepada adik adik mengikuti rapat diskusi, sudah medengar saya cerita untuk kita semuanya, saya tidak mau dengar dari Jayapura satu orang pun adik adik dapat tabrak. Oleh sebab itu adik adik keluar menggunakan pakai motor keluar tampa tujuan, saya sebagai Kaka senior tidak di izinkan. Adik laki laki terima dari hati kecil, siap mendengar Kaka punya penampakan kepada adik. Besok saya duduk di rumah belajar.
Penulis: Mahasiswa Universitas cenderawasih, berada pada semester ( 05 ) limah.
Pagi itu terasa disiksa oleh fajar mentari. Terik panas mulai menampakan wajah cantik mencekam dibibir puncak gunung, gunung sykpon tak kuasa menutupi urutan terik di celah-celah dedaunan dan pohon yang tak seperti Insan yang ada bergaya perpindahan. Ketulusan melirik anak buah terus berbasah di sekujur bodi. Keluar dalam rumah merupakan solusi mencari tempat tedu yang terbaik dalam persiapan pagi yang cera. Melihat bagian langit.
itu terasa disiksa oleh fajar mentari. Terik panas mulai menampakan wajah cantik mencekam dibibir puncak gunung, gunung sykpon tak kuasa menutupi urutan terik di celah-celah dedaunan dan pohon yang tak seperti Insan yang ada bergaya perpindahan. Ketulusan melirik anak buah terus berbasah di sekujur bodi. Keluar dalam rumah merupakan solusi mencari tempat tedu yang terbaik dalam persiapan pagi yang cera. Melihat bagian langit.
Awan pun tidak ada titik hitam, langit pun berwarna hijau. Mata hari pun bersinar menyelami seluruh dunia, seseorang pria mulai persiapkan diri. Persiapan merupakan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Ke kampus adalah tujuan utama. Cuaca benar-benar manampakan keganasan melulu dan lingkungan rumah pun ikut cermerlang, seseorang pria naik kampus.
Seorang pria naik kampus, menggunakan memakai dua roda atau yang paling popular dengan sebutan motor. Motor itu yang banyak membantu dia dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab Yang diberikan oleh dosen. Dosen sebagai pendidik dan pembimbing selama dalam menempuh di dunia kampus. Setelah sudah mengelar dari dunia kampus ia akan menjadi seorang penerus pendidik. Itu target.
Di pertengahan tidak tiada rasa gangguan oleh siapa dan karena apa, pria itu berjalan mulus dan terasa sangat senang sekali. Hingga sampai di kampus dengan keadaan selamat.
Ia tiba di kampus dan melaju ke parkiran motor di bahwa garasi untuk memarkirkan motor. Motor dalam perih menunggu sangat tidak diragukan. Apalagi dia ada benda mati. andai saja, manusia punya kesabaran yang mirip persis seperti motorku. Pikirku dalam hati.
Di parkir tidak dikwatirkan tentang motor. Ia akan menep dan terus menunggu aku pulang. Usai pertemuan dengan pihak yang harus aku ikuti dalam pengajaran maupun pengaturan. Itu kewajiban saya sebagai manusia. Katanya dalam hati.
Pembelajaran di kampus sudah diselesaikan dengan baik. Sekarang tiba pada waktunya untuk pulang ke rumah untuk melanjutkan aktivitas lain. Aktivitas adalah sebuah ide yang bertajuk pada proses. Proses yang harus dilewati dengan sabar. Target yang dilahirkan dalam perasaan. Ia kembali ke parkiran untuk mengambil kembali motor yang akan di bawa dalam perjalanan pulang. Ia berharap dalam hati kecil semoga di pertengahan jalanku tidak ada menahan apalagi menganggu. Dia membanyikan motornya dan siap untuk gas pulang ke rumah. Pulang pada rumah kemauan oleh siapa saja. di perjalanan pulang tiada yang mengodai dan berjalan sesuai dengan harapannya yang di pikirkan sebelum tanjap gas motor.
Ditibanya dirumah, pria itu adalah lelaki senderhana. Ia persiapan dengan kebutuhan kampung ( perut ) untuk memenuhikan. Karena, manusia bila tidak makan ia tahu bahwa akan sakit. Paling tidak lambung akam merontak dalam kehidupan. Dia masak lantas dalam hal menghilangkan rasa laparnya. Berasa semua telah aman dan terkendali.Ketika Itu juga berkumpul bersama beberapa teman sebaya untuk duduk mengerjakan tugas.
Kami melakukan diskusi, membagi ilmu pengetahuan yang telah sudah memiliki masing-masing membagi antar satu sama lain. Antara kami mahasiswa sendiri dari fakultas sendiri. Membagi ilmu satu sama yang lain ialah bermanfaat bagi kami mahasiswa di masa depan kami masing-masing. Pikirku itu lebih baik.
Selesai diskusi pria dan teman-teman mereka saling berpamitan demi melanjutkan aktivitas masing-masing yang sudah di anjangkan sebelumnya. Ditinggalkan pria itu berdiri sendiri. Seorang diri terpaku meambang biaglala yang kian kurang memberikan kepuasan. Ketua angkatan telah sudah sampai kami ke kampus esok hari. Hari tidak jadi kuliahkan besok. Tanya ia melalui chating WhatsApp. Ketua berinteraksi sama dosen ada keperluan kesibukan. Kata dosen kepada ketua angkatan. Kami akan pulang untuk menunggu.
Penulis: Mahasiswa universitas cenderawasih, berada pada semester lima ( 5 )